Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Kamis, 15 September 2011

BY ,12


New Serial Cinta Anis Matta
Written By Admin BeDa on Jumat, 29 April 2011 | 14:00
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg_igicNtq1bZtopi5tKrU69z1dHgAhxO-cLBvH4EtHaAU1TCuXRxW85WwoZcI6XuClCiWdTwV9uzRyg5R8cuVqKg3hB9mvMUtlKyCpaIjHsrhyxmXEmfT7yElMLLV8UtzWds1DVZiXqU/s320/New+Serial+Cinta.jpg
Seperti angin membadai.. kau tak melihatnya, tapi merasakannya. Begitulah cinta, ia ditakdirkan menjadi kata tanpa benda. Seperti banjir menderas, kau tak kuasa mencegahnya dan hanya bisa ternganga saat ia menjamah seluruh permukaan bumi. Demikianlah cinta.

Cinta ditakdirkan menjadi makna paling santun yang menyimpan kekuatan besar. Tak terlihat, hanya terasa. Tapi dahsyat.

Cinta seperti api yang menyala-nyala. Kau tak kuat melawannya. Hanya bisa menari saat ia mengunggun. Seperti itulah cinta..

Cinta adalah kata tanpa benda. Mutiara bagi ribuan makna. Wakil dari sebuah kekuatan tak terkira. Tapi ia jelas, sejelas matahari.

Cinta adalah lukisan abadi dalam kanvas kesadaran manusia. Lukisan. Bukan definisi. Ia disentuh sebagai sebuah situasi manusiawi..

Cinta merajut semua emosi manusia.. begitu agung tapi juga terlalu rumit.. begitulah cinta. Cinta adalah makna kebenaran dalam penciptaan.. Cinta tidak tumbuh dalam hati yang dipenuhi keangkuhan, angkara murka dan dendam...

Iman itu laut, cintalah ombaknya.. Iman itu api, cintalah panasnya.. Iman itu angin, cintalah badainya..

Cinta itu memanusiakan manusia dan mendorong kita memperlakukan manusia dengan etika kemanusiaan..

Cinta adalah kegilaan jiwa. Saat ia merasuki jiwa, energimu jadi berlipat, mendidih bak kawah yang siap meledak dan membakar sekelilingnya.

Cinta adalah kekuatan perubahan yang dahsyat. Selalu berusaha memahami dan menghidupkan. Membuat manusia lebih peka dan saling menghargai. Tidak seperti kekerasan, cinta justru butuh kesabaran dan usaha dari dalam. Lebih dari sekedar kekuatan fisik.

Kekuatan cinta mampu membelah badan bulan. Mampu memecahkan tengkorak tanpa pukulan, bahkan menghancurkn tentara Fir'aun tanpa pertempuran.

Saat kamu berperang di bawah bendera kebenaran, cinta mengendalikan motif dan caramu berperang. Meski tetap ada kekerasn dan darah, cinta membuat perang menjadi agung, etis dan manusiawi. Maka mereka yangg tak terlibat dalam perang tak boleh dijadikan korban

Saat cinta lenyap dari kehidupn, maka tak ada lagi kedermawan kolektif yang membuat kita mau berbagi. Yang tersisa hanyalah keserakahan. Keserakahan di sisi lain akan menimbulkan kemiskinan. Kemiskinan akan mengubah orang menjadi pendendam dan mencari kambing hitam..

Hanya cinta yang mampu merekatkan dan mengubah dendam dan keserakahan.. Karena hakikat cinta adalah memberi dan berbagi... Cinta jugalah yang mampu mengubah dunia menjadi sepenggal firdaus...

Arafah, inilah potret negeri cinta. Seluruh jiwa menyatu dalam lukisan yang rumit: disatukan oleh kekuatan cinta yang lahir karena kekuatan iman. Arafah adalah potret negeri cinta. Saat pasukan cinta datang membebaskan jiwa-jiwa manusia dari belenggu yang membatasi hidupnya dari sekat tanah dan etnis

Arafah adalah potret negeri cinta. Saat celupan cinta jiwa-jiwa muncul dalam kesamaan-kesamaan yang baru. Keramahan yang tulus, kerendahan hati yang natural. Arafah adalah potret negeri cinta.. Negeri yang menunjukkan bahwa batasan negeri kita adalah ruang hati kita. Seluas apa ruang hati kita dapat menampung orang lain dengan cinta, seluas itulah negeri yang kita huni. Arafah adalah potret negeri cinta yang menunjukkan selama apa cinta dapat bertahan dalam hati kita, selama itulah umur negeri kita

Cinta selalu mampu menjalin setiap jiwa dalam kelembutan yang menyamankan. Cinta juga selalu mampu menampung semua bentuk perbedaan.

Cinta juga melahirkan pertanggungjawaban pada stiap mereka yang selalu bertanya mampukah mempertanggungjawabkan sikapnya di depan Sang Khalik. Cinta juga melahirkan kelembutan. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan. Tapi ikatan cinta mengatur irama para pencintanya dalam keserasian yang indah. Itulah sebabnya mereka kuat. Juga Nyaman dan abadi.

Taman Hati ialah taman hidup. Meski sempit ruangnya, tapi cinta mampu membuatnya menjadi lapang. Cinta membuatnya nyaman dihuni. Kenyamanan itulah rahasia jiwa yang diciptakan cinta. Ia bisa membuat kita bertahan memikul beban, melampaui gelombang peristiwa dan tetap merasa damai.

Cinta menciptakan kenyamanan yang menyerap semua emosi negatif; masuk dalam serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Cinta juga mampu mengobati segala luka. Semua luka emosi yang kita alami sepanjang hidup hanya mngkin dirawat di sana, dalam rumah cinta.

Dalam rumah cinta kita menemukan sistem perlindungan emosi yang ampuh. Karena hakikat cinta itu sesungguhnya hanya satu : memberi. Cinta dan memberi itu seperti pohon, mulanya ia menyerap matahari dan air. Kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada dalam dirinya.

Cinta mengajarkan kita memperoleh hak-hak kita dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain. Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa.

Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai. Karena bila ada cinta di hati yang satu, pasti ada cinta di hati yang lain. Seperti satu tangan yang takkan bisa bertepuk tanpa tangan yang lain

Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat. Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain. Sesungguhnya kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada orag lain yang tidak mencintai kita.

Jalan para nabi kita adalah jalan cinta. Kita adalah anak-anak cinta. Dan cinta adalah ibu kita. Jalan cinta selalu melahirkan perubahan besar dengan cara yang sangat sederhana. Karena ia menjangkau pangkal hati secara langsung.

Cinta adalah kutub jiwa yang berlawanan dengan tirani; ia lahir dari respek dan penghargaan kepada manusia. Saat kekuasaan mendapatkan sentuhan cinta,wajahnya berubah: gurat-gurat kekejaman segera berganti menjadi garis-garis kerentaan dari penguasa yang melayani.

Hanya dalam genggaman cinta kekuasaan berubah jadi alat untuk melindungi, melayani dan menyejahterakan rakyatnya. Dengan energi cinta sang penguasa bukan lagi kuda liar yang setiap saat bisa melompat dari kandang dengan energi kekuasaan..

Sang penguasa dalam genggaman cinta adalah mata air kebajikan yang pada satu saat bertemu dengan hujan deras kekuasaan, maka jadilah ia banjir; kebajikan melimpah ruah dalam muara masyarakat manusia. Demikianlah energi cinta memberi dan melayani.

Sebaik-baik pmimpin adalah yang kalian cintai dan ia mencintai kalian. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan ia membencimu.

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi dan tindakan. Tapi kebanyakan orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka, cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan indah. Mereka bahkan menderita untuk menikmati romantika cinta. Itulah karenanya kehidupan mereka tidak berkembang..

Cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi dan tindakan menjdi kesatuan yang utuh dan bekerja bersama demi kebahagiaan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pencinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat.

Cinta itu indah. Bekerja dalam ruang kehidupan yang luas. Inti pekerjaannya adalah memberi, pada orang-orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik. Para pencinta sejati hanya mengenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka: memberi. Terus menerus memberi... begitulah cinta. Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yang memantulkan kebajikan yang sama.

Pencinta sejati menjadikan dirinya seperti air dan matahari. Ia membuat orang lain tumbuh dan berkembang dengan siraman air dan sinar cahayanya.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Tapi begitu mereka memutuskan mencintai seseorang, mereka segera membuat rencana memberi.

Para pecinta sejati tak suka berjanji. Karena janji menerbitkan harapan. Tapi pemberian melahirkan kepercayaan. Berbeda dengan janji, rencana memberi yang terus terealisasi menciptakan ketergantungan. Ketergantungan yang menghidupkan..

Cinta adalah cerita tentang seni menghidupkan hidup. Mereka menciptakan kehidupan bagi orang-orang untuk hidup. Meski kehidupan yang mereka bangun sering tidak disadari oleh orang-orang yang menikmatinya.

Hadirnya cinta sejati akan sangat terasa begitu ia pergi. Saat itu ada kehilangan menyayat hati. Ada ruang besar kehidupan yang tak berpenghuni

Saat seseorang kehilangan cinta sejati, maka di langit hatinya akan ada mendung pekat yang bisa menurunkan hujan air mata yang amat deras.

Intinya cinta adalah memberi, pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai..

Kekuatan para pencinta sejati adalah bahwa mereka pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh.

Perhatian: itulah rahasia agung dari cinta. Saat ia hilang, jiwa orang yang dicintai tersiksa, mungkin ia tak mengatakan, tapi ia merasakan.

Pekerjaan kedua bagi para pecinta sejati setelah memperhatikan, adalah menumbuhkan. Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.

Pertumbuhanlah yang membedakan cinta yang matang dengan cinta seorang melankolik. Penumbuhan memberikan sentuhan edukasi pada hubungn cinta.

Sukses pecinta sejati adalah seperti sukses cinta seorang guru pada muridnya. Saat nafas cintanya meniup kuncup pun mekar menjadi bunga. []

Sumber : Kulwit @
Anis Matta

KINERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KTSP






II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A.     Tinjauan Pustaka
1.    Kinerja Guru
a.        Arti kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan. Kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance yang menurut The Scribner-Bantam English Dictionary, berasal dari kata akar kata to perform dengan beberapa entries yaitu
(1) melakukan, menjalankan melaksanakan (to do or carry out,execute);
(2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to  discharge of fulfill; as vow);
(3) melakasanakan atau menyempurnakan tanggung jawab( to execute or complete an understaking).
(Rivai,Veithzal,Ahmad Fauzi Mohd Basri, dkk. 2008; 14)

Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikomfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisaisi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional  . (http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja)
Menurut Armstrong dan Baron kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungna kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan konstribusi pada ekonomi, dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, kinerja adalah  tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana  cara mengerjakannya (Wibowo 2007 : 7 ).

Sedangkan menurut para ahli kinerja ialah :
1.      Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.(Stolovicth dan Keep:1992)
2.      Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.(Griffn :1987)
3.      Kinerja dipengaruhi oleh tujuan. (Mondy dan Premeaux:1993)
4.      Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, Seorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan tidak cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.                                                              ( Hersey and Blanchard:1993)
5.      Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan kariyawan atas tugas yang diberikan (Casio: 1991)
6.      Kinerja kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses apabila tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. ( Donnelly,Gibson dan Ivabcevich: 1994)
7.      Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur kinerja individu.ada tiga kreteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yakni: tugas individu, prilaku individu dan cirri individu.
 ( Robbin:1996)
8.      Kinerja sebagi kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan.                                                          ( Schermaerhorn,Hunt And Osbron:1991)
9.      Kinerja  sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A) motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau opportunity(O) yaitu kinerja = ƒ (A x M x O) artinya kinerja merupakan fungsi dan kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins 1996)
(Rivai,Veithzal , Ahmad Fauzi Mohd. Basri, dkk. 2008; 14-15)

Berdasarkan pengertian di atas bahwa kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasil yang diharapkan. Jika demikian kinerja juga dapat didefinisikan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan atau lembaga sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing masing dalam upaya pencapaian tujuan secara legal dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.

Dari beberapa penjelasan tentang pengertian kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa, kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya, kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kinerja guru  adalah kemampuan guru dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian dan profesional.  Produktivitas dalam hal ini seorang guru dapat dinilai dari apa yang dilakukan dalam melaksanakan tugasnya, yakni bagaimana ia melakauakn tugas dan unjuk kerjanya. Kinerja guru akan menjadi optimal, apabila diintegrasikan dengan komponen sekolah baik kepala sekolah, fasilitas kerja, guru, karyawan, maupun anak didik.



Faktor Yang Memengaruhi Kinerja
Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja, antara lain dikemukakan Armstrong dan Baron yaitu
1.      Personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dimiliki , motivasi dan komitmen individu.
2.      Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan dukungan yang  dilakukan manajer dan team leader
3.      Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh  rekan sekerja
4.      System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi
5.      Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
(Wibowo 2007 : 74 – 75 )

Menurut Donnelly, Gibson dan Ivabcevich kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor faktor
a.       Harapan mengenai imbalan
b.      Dorongan
c.       Kemampuan, kebutuhan dan sifat
d.      Persepsi terhadap tugas
e.       Imbalan internal dan eksternal
f.       Persepsi terhadap tingkat imbalan dan kepuasan kerja
Dengan demikian kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal
1.      Kemampuan
2.      Keinginan
3.      lingkungan
(Rivai,Veithzal, Ahmad Fauzi Mohd. Basri, dkk. 2008; 16)




b.   Ukuran kinerja
Ukuran kinerja dapat dilihat  dari rasa tanggungjawab menjalankan amanah profesi yang diembannya. Ukuran kinerja secara individu dapat dinyatakan
1.      Kuantitas, dinyatakan dalam bentuk jumlah output atau persentase antara output yang aktual dengan output yang menjadi target
2.      kualitas , dinyatakan dalam bentuk pengwasan kualitas yang bervariasi di luar batas, jumlah keluhan yang masih dalam batas yang dapat dipertimbangkan untuk ditoleransi
3.      produktivitas, diukur sebagi output pekerja
4.      ketepatan waktu, dinyatakan dalam bentuk  pencapaian batas waktu pengiriman, jumlah unit yang dapat diselesaikan tepat waktu.
5.      Pengawasan biaya, sebagai  biaya per unit produksi  varisasi upah buruh langsung / tidak langsung.  

(Wibowo 2007 : 337 )

Penilaan kinerja adalah proses suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja kariyawan. Apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik , tertib, dan benar maka dapat membantu meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para anggota organisasi yang ada didalamnya, dan apabila ini terjadi akan menguntungkan organisasi itu sendri, oleh karena itu penilaian kinerja perlu dilakuakan secara formal dengan ketentuan ketentuan yang telah ditetapkan.

2.    Kurikulum

Istilah kurikulum berasal dari bahas latin yakni “Curricule” artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah (Oemar Hamalik 2008:16)

 Beberapa pengertian kurikulum menurut para ahli :
1.      J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning For Better Teaching And Learning (1956) menjelaskan arti kurikulum sebagi berikut. “ the curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whether in the clasroom, on the play ground or out of school ” jadi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiata ekstra-kulikuler
2.      Harlold B. Albertycs dalam Reoganizing The High-School curriculum(1965)memandang kurikulum sebagai “ all of the activities that are provided for students by the school” seperti halnya dengan definisi  saylor dan alexander kurikulum tidak terbatas  pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan kegiatan lain didalam dan diluar kelas, yang berada dibawah tanggung jawab sekolah. Difinisi melihat manfaat kegiatan dan pengalaman siswa di luar mata pelajaraan tradisional
3.      B. Othanel smith, W.O stanley dan J Harlan Shores memandang kurikulum sebagai “ a sequence of potential experiences set up in the school for the purpouse of disciplining childern and youth in group ways of thinging and acting” . mereka melihat kurikulum sebagai sejumlah pengalaman  yang secara potentsial dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan masyaraka.
4.      William B ragam dalam buku Moderen Elemntery Curiculum(1966) menjelaskan artio kurikulum sebagai berikut “ The tendency in recent decades has been to use the term in broder sense to the whole life and program of the school, the term is used.”
Ragan menggunakan kurikulum dalam arti yang luas, yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi seluruh kehidupan dalam kelas, jadi hubungan sosial antara guru dan murid, metode mengajar cara mengevaluasi termasuk kurikulum.
5.      J  Liyord Trump dan Delmes F millers dalam buku Secondary School Improvement(1973) juga menganut definisi kurikulum yang luas. Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan adminstratif dan hal hal setruktural yang mengenai waktu, jumlah ruang serta kemungkinan memilih mata pelajaran. Ketiga aspek pokok, program, manusia dan fasilitas sangat erat hubungannya, sehingga tak mungkin diadakan perbaikan 
6.      Alice Miel juga menganut pendirian yang luas mengenai kurikulum. Dalam buku changing the curriculum: a social process(1946) ia mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinan, pengetahuan dan sikap orang orang melayani dan dilayani sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan personalia (termasuk penjaga sekolah, pegawai administrasi, dan orang orang lainya yang ada hubungannya dengan murid-murid) 
(S. Nasution 2008 : 5)

         
Dari penjelasan diatas dapat  penulis simpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana pengajaran yang digunakan guru sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk mencapai hasil belajar yang baik. Kurikulum dapat juga diartikan sebagai acuan kegiatan pembelajaran yang tersusun dan terencana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

a.    Fungsi  kurikulum
Ada beberapa fungsi kurikulum diantaranya adalah pendapat yang di ungkapkan oleh :
1.      Fungsi penyesuaian (the adjustive of adaptive function)
Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara menyeluruh. Karena lingkungan sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis , maka masing masing individu pun harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula. Di balik itu lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan. Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat  pendidikan, sehingga individu bersifat well- adjusted.
2.      Fungsi integrasi(The integrating function)
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi pribadi ynag terintegrasi. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalm pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.
3.      Fungsi difrensiasi(The differentiating function)
Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarny deferensiasi akan mendoraong orang berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi adanya defrensiasi tidak berarti mengabulkan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.


4.      Fungsi persiapan( The propaedeutic function)
Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agara mapu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh , misal melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar dalam masyarakat. Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa ataupun yang menarik perhatian mereka
5.      Fungsi pemilihan
Perbedaan (diferensiasi) dan pemilihan(seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis, untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel
6.      Fungsi diagnostik( the diagnostic function )
Salah satu segi pelayanan pendidkan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki, hal ini dapt dilakukan jika menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melaluai eksplorasi, selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki kelemahan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi diagnostik kurikulum dan akan membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal
( Oemar Hamalik 2008: 13-14 )

Dapat disimpulkan Kurikulum sebagai pedomana pembelajaran bagi guru  dan sebagai pedoman kerja dalam penyusunan dan mengorganisir pengalaman belajar bagi anak didik juga dipakai untuk mengadakan evaluasi dari sejumlah pengalaman yang telah di berikan. Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pengajaran.disekolah yang tersusun secara sistematis, fleksibel yang disesuaikan kondisi setiap sekolah pelaksana


b.   Asas Asas Yang Mendasari Setiap Kurikulum
  1. Asas filosofi
Asas ini berkenaan dengan tujuan pendidikan yang sesuai dengan filsafat negara
  1. Asas psikologis yang memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum yakni a. Psikologi anak, perkembangan anak , b. Psikologi belajar, bagimana proses belajar anak
  2. Asas sosiologi yaitu keadan masyarakat, perkembangan dan perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan dan lain lain.
  3. Asas organisatoris yaitu mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang disajikan
(S. Nasution 2008 :11)

setiap asas dalam kurikulum bertujuan untuk mengembangkan hasil belajar siswa, sehingga dalam pembuatan kurikulum berorentasi akhir pada hasil belajar siswa secara maksimal, perancangan kurikulum berprinsip pada kemudahan siswa memahami materi yang diajarkan.

c.   Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum harus disadarkan pada prinsip - prinsip pengembangan kurikulum yang berlaku. Menurut Oemar Hamalik prinsip prinsip pengembangan kurikulum tersebut antara lain.
  1. Prinsip berorentasi pada tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan kurikulum merupakan penjabaran dan upaya untuk mencapai tujuan satuan dan jenjang pendidikan tertentu.
  1. Prinsip relevansi
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan sistem penyampaiannya harus relevan dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  1. Prinsip efisiensi dan efektifitas
Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efesiensi dalam pendayagunan dana, waktu, tenaga, dan sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
  1. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum yang luwes, mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi, atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak setatis atau tidak kaku.


  1. Prinsip kontinuitas
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, Artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas melainkan satu sama lain memiliki satu sama lain memiliki hubungn fungsional yang bermakna sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan dan tingkat perkembangan.
  1. Prinsip keseimbangan.
Penyusunan kurikulum memperhatiakan keseimbanagan secara proposional dan fungsional antara berbagai program dan sub program, antara semua mata pelajaran antara aspek aspek prilaku yang dikembangkan. Dengan keseimbangan tersebut diharapkan terjalin perpaduan yang lengkap dan menyeluruh yang satu sama lainnya saling memberikan sumbangan terhadap pengembangan pribadi. 
  1. Prinsip keterpaduan
Kurikulum dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keterpaduan Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur- unsurnya. Pelaksanaan ini melibatkan semua pihak baik dilingkungan  sekolah maupun pada tingkat intersektoral.dengan keterpaduan diharapkan terbentuk pribadi yang utuh
  1. Prinsip mutu
Pengembangan kurikulum berorentasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu sedang mutu pendidikan berorentasi pada hasil pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang bermutu ditentutukan oleh derajat mutu guru kegiatan belajar mengajar, peralatan/media, yang bermutu

(Oemar Hamalik 2008: 31)